Simak ulasan tentang √ doa berpakaian, √ doa memakai pakaian baru, bacaan arab, latin, arti dan √ makna doa memakai pakaian berikut.
Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok bagi setiap umat manusia di dunia. Pakaian melindungi manusia dari kedinginan, kepanasan dan berfungis sebagai penutup aurat tubuh.
Terdapat suatu ungkapan yang mengatakan :
> “Kehormatan diri terletak pada kata-kata dan kehormatan raga terletak pada pakaian.”
Ungkapan ini menerangkan bahwa menutup aurat sesungguhnya merupakan perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu berusaha untuk selalu menutupi tubuhnya.
Karena itu, betapapun sederhana bentuknya, tapi usaha untuk menutupi tubuh itu selalu ada dalam diri manusia.
Beberapa orang Papua, misalnya, kita menyaksikan mereka mengenakan “koteka” untuk laki-laki dan “dali likal” untuk perempuannya.
Walaupun busana tersebut hanya menutupi bagian-bagian tertentu dari tubuh yang mereka yang dianggap penting, tapi ini sudah merupakan usaha untuk menutupinya.
Ide dasar menutup aurat ini bisa kita simak dari kisah Nabi Adam, Hawa dan setan.
Barangkali, kita masih ingat kisah ketika setan membisikkan pikiran jahat kepada Adam dan Hawa untuk menampakkan pada keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya.
Firman Allah dalam Al Quran surah Al A’raaf ayat 20 :
فَوَسۡوَسَ لَہُمَا الشَّیۡطٰنُ لِیُبۡدِیَ لَہُمَا مَا وٗرِیَ عَنۡہُمَا مِنۡ سَوۡاٰتِہِمَا وَ قَالَ مَا نَہٰکُمَا رَبُّکُمَا عَنۡ ہٰذِہِ الشَّجَرَۃِ اِلَّاۤ اَنۡ تَکُوۡنَا مَلَکَیۡنِ اَوۡ تَکُوۡنَا مِنَ الۡخٰلِدِیۡنَ
Artinya :
Setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka, “Tuhan kamu melarang kamu mendekati pohon ini, supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di surga).” (QS. Al A’raaf ayat 20).
Selanjutnya, dijelaskan dalamAl Quran surah Al A’raaf ayat 22 :
فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَۃَ بَدَتۡ لَہُمَا سَوۡاٰتُہُمَا وَ طَفِقَا یَخۡصِفٰنِ عَلَیۡہِمَا مِنۡ وَّرَقِ الۡجَنَّۃِ
Artinya :
“Setelah mereka merasakan (buah) pohon (terlarang) itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga…”
Terlihat jelas bahwa ide dasar yang terdapat dalam diri manusia adalah “tertutupnya aurat”.
Namun, karena godaan setan, aurat manusia terbuka. Maka, ide “membuka aurat” adalah ide setan, dan karenanya tanda-tanda kehadiran setan adalah terbukanya aurat.
Berdasarkan hal tersebut, para ulama menyimpulkan bahwa pada hakikatnya, menutup aurat adalah fitrah manusia yang diaktualisasikan pada saat ia memiliki kesadaran.
Yakni, kesadaran akan sifat kemanusiaannya, semakin kuat pula keinginannya untuk menutupi auratnya, memelihara kehormatannya, dan menjaga rasa malunya.
Pada titik rendah inilah, manusia sesugguhnya telah kehilangan kesadarannya dan tertipu oleh niat jahat setan.
Berangkat dari peristiwa bersejarah tersebut, maka terdapat sebuah ajaran doa dari Nabi Muhammad, yaitu doa memakai pakaian.
Bacaan Doa Memakai Pakaian
Bacaan Doa Memakai Pakaian Arab
بِسْمِ اللهِ اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَاهُوَ لَهُ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَلَهُ
Bacaan Doa Memakai Pakaian Latin
“Bismillaahi, Allaahumma Innii As-aluka Min Khairihi Wa Khairi Maa Huwa Lahuu Wa’a’uu Dzubika Min Syarrihi Wa Syarri Maa Huwa Lahuu.”
Arti Bacaan Doa Memakai Pakaian
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau yang telah memakaikan pakaian itu kepadaku, aku meminta kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya (pakaian) dan kebaikan apa saja yang ia dibuat untuknya. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa saja yang ia dibuat untuknya.“ (HR.Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim).
Makna Doa Memakai Pakaian
Berikut makna doa memakai pakaian sesuai sunnah Rasulullah.
1. Rasa Syukur Kepada Allah
Dalam doa memakai pakaian tersebut, kita diajarkan untuk bersyukur ke hadirat Allah. Sebab, Allah yang telah menciptakan pakaian, memberi pakaian, dan menciptakan kesadaran untuk berpakaian.
Setelah kita memuji-Nya atas nikmat tersebut, selanjutnya kita meminta kebaikan kepada Allah.
Maka dari itu, kita berdoa :
اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَاهُوَ لَهُ
“As-aluka Min Khairihi Wa Khairi Maa Huwa Lahuu”
Artinya : “Aku meminta kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang dibuat untuknya”.
Melalui doa memakai pakaian tersebut, kita disadarkan oleh kenyataan bahwa pakaian adalah kenikmatan yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Pakaian adalah sesuatu yang bisa membawa kebaikan, dan bisa pula membawa keburukan. Pakaian adalah sesuatu yang bisa menghasilkan ganjaran pahala, dan bisa pula mengakibatkan hukuman dosa.
2. Meminta Perlindungan Dari Keburukan Berpakaian
Maka, selain meminta kebaikan, dalam doa berpakian ini kita juga berlindung dari keburukan yang ditimbulkan oleh pakaian.
Sebagaimana kita baca dalam doa tersebut :
وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَلَهُ
“Wa’a’uu Dzubika Min Syarrihi Wa Syarri Maa Huwa Lahuu”
Artinya : “Dan, aku berlindung dengan-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang dibuat untuknya”.
Apakah kebaikan dari pakaian?
Kebaikan pakaian adalah kebersihan, kesucian, dan keawetannya ketika dipakai.
Jika seseorang memiliki pakaian, dan pakaian itu bisa selalu bersih, suci, dan awet dipakaianya, maka berarti ia telah diberi kebaikan pakaian itu.
Sebaliknya, jika pakaian itu terlihat kotor, sering terkena najis dan cepet rusak, berarti orang yang memilikinya telah kehilangan kebaikannya.
Apa kebaikan yang dibuat untuk pakaian?
Yaitu kebaikan yang memang pakaian itu diciptakan untuknya.
Lalu, untuk tujuan apakah pakaian itu diciptakan?
Allah berfirman dalam Al Quran surah Al A’raaf ayat 26 :
یٰبَنِیۡۤ اٰدَمَ قَدۡ اَنۡزَلۡنَا عَلَیۡکُمۡ لِبَاسًا یُّوَارِیۡ سَوۡاٰتِکُمۡ وَ رِیۡشًا ؕ وَ لِبَاسُ التَّقۡوٰی ۙ ذٰلِکَ خَیۡرٌ ؕ ذٰلِکَ مِنۡ اٰیٰتِ اللّٰہِ لَعَلَّہُمۡ یَذَّکَّرُوۡنَ
Artinya :
“Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu pakaian yang menutup auratmu dan juga (pakaian) bulu (untuk menjadi perhiasan), dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-A’raaf ayat 26).
Ayat tersebut menjelaskan tiga fungsi pakaian, yaitu sebagai penutup aurat, perhiasan, dan takwa.
> Simak dan baca juga : Doa Sebelum Tidur
Doa Memakai Pakaian Baru
Setiap manusia tentu suka dan senang dengan pakaian baru. Kita merasa gembira dan lebih percaya diri saat mengenakan pakaian yang baru.
Bahkan, sebagian kita ada yang berlomba-lomba untuk membeli baju baru, mengoleksi baju-baju baru, dan berganti-ganti baju baru sesuai mode dan development yang sedang berkembang.
Tidak ada yang salah dengan baju baru, bahkan mengenkannya baju atau pakaian baru termasuk hal baik yang senangi dan dianjurkan.
Memakai baju baru itu bisa memberi semangat dan menambah rasa percaya diri pakaiannya. Dan, memakai baju baru juga bisa membuat senang orang yang melihatnya.
Suatu ketika, Rasulullah pernah berpesan kepada sahabat Umar Ra.
الْبَسْ جَدِيدًا، وَعِشْ حَمِيدًا، وَمُتْ شَهِيدًا
Artinya :
“Berpakaianlah yang baru, hiduplah dengan terpuji, dan matilah dalam keadaan syahid.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Hanya saja, kita perlu mewaspadai sisi buruk yang bisa ditimbulkan karena memakai pakaian baru.
Keburukan yang sering muncul dari pakaian baru adalah keinginan untuk berbuat pamer, sombong, dan dipuji orang.
Terkait dengan hal ini, maka ketika mengenakan pakaian baru, kita dianjurkan untuk mebaca doa memakai baju baru berikut :
Bacaan Doa Memakai Pakaian Baru
Bacaan Doa Memakai Pakaian Baru Arab
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ كَسَانِىْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّىْ وَلاَقُوَّةٍ
Bacaan Doa Memakai Pakaian Baru Latin
“Alhamdu Lillaahil Ladzii Kasaanii Haadzaa Wa Rozaqoniihi Min Ghoiri Hawlim Minni Wa Laa Quwwatin.”
Arti Bacaan Doa Memakai Pakaian Baru
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali Nasa’i).
Makna Doa Memakai Pakaian Baru
Berikut makna doa memakai pakaian sesuai sunnah Rasulullah.
1. Rasa Syukur Kepada Allah
Di awal doa memakai pakaian baru tersebut, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah dengan mengucapkan, “Alhamdulillah…
“ Segala puji adalah kepunyaan Allah.”
Pujian atas apa?
“Yaitu, pujian atas karunia dan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Dia yang telah menciptakan pakaian untuk kita, diberikan oleh-Nya tanpa daya dariku.”
“Dia yang telah menciptakan pakaian untuk kita, Dia yang telah memberi rezeki pakaian itu untuk menutupi aurat kita.” (HR.Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali Nasa’i).
2. Diberikanya Karunia dan Rezeki Pakaian
Makna ini sebagaimana yang terdapat dalam kalimat :
الَّذِىْ كَسَانِىْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ
“…Al-ladzi kasaanii hadza warazaqaniihi…”
Artinya : “Dzat yang telah memberi pakaian ini kepadaku”.
Dan, karunia rezeki itu kita dapatkan dari Allah tanpa adanya campur tangan dan kekuatan dari manusia.
Dia yang telah memberi pakaian itu, lalu memberi kesadaran, keinginan, dan kemampuan bagi kita untuk menutupi aurat.
Dia yang telah memberi kekuatan sehingga kita sanggup menolak tipu daya setan dan kejahatannya untuk mengumbar aurat.
Pemahaman ini kita dapati dari kalimat :
مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّىْ وَلاَقُوَّةٍ
“…min ghairi khaulin minni walaa quwaatin.”
Artinya : “Tanpa daya dan kekuatan dariku”.
Jelasnya, saat kita membaca kalimat ini, kita sadar dan akan disadarkan oleh kesadaran sebagai berikut.
a. Kita sadar bahwa pakaian yang kita kenakan adalah dari Allah
Dia-lah yang menciptakan pakaian sehingga kita bisa menutup aurat kita.
جَعَلَ لَکُمۡ سَرَابِیۡلَ تَقِیۡکُمُ الۡحَرَّ وَ سَرَابِیۡلَ تَقِیۡکُمۡ بَاۡسَکُمۡ
Artinya :
“Dia (Allah) menjadikan untuk kamu pakaian yang memelihara kamu dari sengatan panas (dan dingin), serta pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan…” (QS Al Nahl ayat 81).
b. Kita sadar bahwa Allah yang menggerakkan hati kita
Allah yang menggerakkan hati kita sehingga kita mempunyai keinginan dan berkemauan menutup aurat.
Cobalah dipikir, andai saja Allah tidak menciptakan keinginan untuk berpakaian, tentu kita tidak dapat menutup aurat kita.
> Simak dan baca juga : Doa Keluar Rumah
Fungsi Pakaian
Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surah Al A’raaf ayat 26 bahwa terdapat tiga fungsi pakaian, yaitu sebagai penutup aurat, perhiasan, dan takwa.
Simak penjelasan masing-masing fungsi pakaian dibawah ini :
1. Sebagai Penutup Aurat
Sebagai penutup aurat, pakaian berfungsi untuk menutupi aurat kita.
Apakah aurat itu?
Aurat adalah bagian-bagian tubuh yang tidak pantas untuk diperlihatkan dalam pandangan agama. Dikatakan aurat karena dalam Bahasa, aurat bisa diartikan aib, cacat, dan cela.
Maksud dari cacat di sini bukan berarti makna hakiki wujudnya, karena pada dasarnya tidak secuil pun bagian tubuh manusia yang buruk, semua baik dan bermanfaat termasuk anggota aurat.
Namun, dianggap cela atau buruk oleh agama karena faktor lain, yaitu adanya keterbukaan yang menjurus pada perilaku yang tercela atau sesuatu yang diharamkan.
Selama aurat itu tertutup maka baik, dan jika terbuka maka menjadi buruk. Sekali lagi, bukan masalah buruknya wujud bagian tubuh yang dianggap aurat, tetapi buruknya ketika diperlihatkan.
Aurat bagi perempuan terbagi menjadi beberapa kondisi, yaitu saat sholat dan saat di luar sholat.
Saat sedang sholat wanita wajib “menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan”.
Dan ketika di luar sholat seperti saat bergaul bersama para wanita lain maka wajib “menutup antara pusar dan lutut” dan saat bersama suaminya diperbolehkan terbuka.
Adapun aurat untuk laki-laki adalah menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut baik di dalam sholat atau di luar sholat serta boleh terbuka saat bersama istri.
2. Sebagai Perhiasan
Fungsi pakaian sebagai perhiasan, artinya pakaian itu berfungsi untuk menampakkan keindahan. Islam itu indah, maka Islam menyukai keindahan.
Sungguh, keindahan itu menyejukkan mata, meringankan hati, mencerahkan pikiran, dan menyemangati diri.
Allah menyanggah orang-orang yang mengharamkan memakai perhiasan sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran.
Allah berfirman dalam Al Quran surah Al A’raaf ayat 32 :
قُلۡ مَنۡ حَرَّمَ زِیۡنَۃَ اللّٰہِ الَّتِیۡۤ اَخۡرَجَ لِعِبَادِہٖ وَ الطَّیِّبٰتِ مِنَ الرِّزۡقِ ؕ قُلۡ ہِیَ لِلَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا خَالِصَۃً یَّوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ ؕ کَذٰلِکَ نُفَصِّلُ الۡاٰیٰتِ لِقَوۡمٍ یَّعۡلَمُوۡنَ
Artinya :
“Katakanlah, ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?’ Katakanlah, ‘semusnys itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.’ Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al A’raaf ayat 32).
> Simak dan baca juga : Doa Bercermin
three. Sebagai Bentuk Taqwa
Kemudian fungsi taqwa, pakaian dapat menjaga dan menghindarkan seseorang terjerumus ke dalam bencana dan kesulitan, baik bencana duniawi maupun ukhrawi.
Dalam makna ini, pakaian adalah pelindung perilaku yang memberi pengaruh positif terhadap pemakainya.
Semisal jika seseorang berpakaian santri (memakai peci bagi laki-laki dan berjilbab bagi perempuan), maka akan dapat mencegah penggunanya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan sopan-santun santri.
Selain itu, perlindungan perilaku juga bisa dimakna bagi orang yang melihatnya.
Dengan melihat perempuan yang tertutup auratnya, maka dapat mencegah perbuatan yang tidak baik.
Itulah mengapa agama memerintahkan wanita-wanita memakai jilbab agar tidak diganggu dan menimbulkan fitnah.
Allah berfirman dalam Al Quran surah Al Ahzab ayat fifty nine :
ذٰلِکَ اَدۡنٰۤی اَنۡ یُّعۡرَفۡنَ فَلَا یُؤۡذَیۡنَ ؕ وَ کَانَ اللّٰہُ غَفُوۡرًا رَّحِیۡمًا
Artinya :
“…Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal (sebagai Muslimah atau wanita terhormat) sehingga mereka tidak diganggu…” (Qs. Al Ahzab ayat fifty nine).
Setelah meminta kebaikan dari pakaian yang tidak dikenakan, kita lalu memohon perlindungan kepada Allah agar dijaga dari keburukan pakaian dan keburukan yang dibuat atau ditimbulkan oleh pakaian.
Keburukan pakaian berarti pakaian itu tidak bersih atau kotor, cepat rusak, dan tidak nyaman dipakai.
Sedangkan keburukan yang ditimbulkan oleh pakaian berarti pakaian itu bisa mengundang dosa bagi si pemakai atau kejahatan bagi orang yang melihatnya.
Maksud dari dosa adalah pakaian itu memunculkan akhlak yang buruk dan perilaku yang tercela bagi pemakaianya.
Sungguh, tidak sedikit orang yang telah mampu menutupi aurat mereka, namun mereka tidak sanggup menjaga diri dari sikap dan perilaku buruk seperti sombong, pamer, sum’ah, dan lainnya.
Bisa jadi seseorang telah memakai pakaian yang tertutup rapat, mengenakan jubah, dan bahkan mengalungkan surban di lehernya, tapi jika ia ingin pamer dan sombong, maka keburukanlah yang akan ia dapatkan.
Rasulullah bersabda :
“Dan macam penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang yang membawa cemeti serupa sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan, para wanita yang berpakaian, namun seolah tidak berpakaian.
Mereka berjalan sambal bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka ibarat punuk unta yang miring.
Para wanita ini tidak akan masuk surge dan tidak akan menghirup aromanya. Padahal, sesungguhnya aromanya tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim).
Kejahatan bagi orang yang melihatnya, maksudnya pakaian itu menimbulkan fitnah dan keinginan dari orang lain untuk berbuat tidak senonoh kepada si pemakainya.
Pakaian adalah sumber kesan dan keinginan. Jika seseorang memakai pakaian yang vulgar dan tidak santun, maka akan menimbulkan kesan negatif yang dapat mengundang timbulnya keinginan jahat dari orang yang melihatnya.
Kesimpulannya, dengan membaca doa ini dan disertai penghayatan akan maknanya, kita akan mendapatkan kekuatan motivasi untuk menggunakan pakaian itu sebaik-baiknya.
Yaitu, kita gunakan untuk jalan ketaatan kepada Allah. Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar kebaikan, baik lahir dan batin.
Lahir kita tertutupi oleh hiasan penutup aurat yang baik, dan batin kita terlindungi oleh pakaian takwa yang menjaga dari perilaku buruk dan dosa.
> Simak dan baca juga : Doa Melepas Pakaian
Demikian ulasan tentang doa memakai pakain baru dan maknanya lengkap. Panjatkanlah doa ketika Anda memakai atau mengenakan pakaian agar pakaian memberi manfaat buat Anda semua, Aamin.