Jika kamu kerap membaca literasi yang berhubungan dengan investasi dan saham, pasti kamu tidak asing lagi dengan istilah deviden. Deviden adalah salah satu keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor saham selain capital gain.
Sebenarnya tidak hanya investor saham di bursa efek saja yang dapat menikmati dividen, namun para investor di equity crowdfunding juga bisa menikmatinya. Sebab, setelah patungan mereka akan mendapatkan saham dari usaha tersebut dari crowdfunding.
Nominal dividen yang akan didapatkan investor berbeda-beda, tergantung dari berapa jumlah saham yang dimiliki. Ada yang mencapai triliunan rupiah jika memang saham yang dimiliki banyak dan besaran dividen yang dibagi juga besar.
Nantinya dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian deviden, jenis deviden hingga cara penghitungannya. Semua akan dibahas hingga jelas dan tuntas. Simak ya!
Apa Itu Deviden
Serupa dengan crowdfunding Indonesia, deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham yang berdasar pada banyaknya saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Maksudnya, jika perusahaan yang sahamnya kamu miliki mengalami laba dan keuntungan, maka kamu akan mendapatkan ‘cipratan’ dari keuntungan tersebut dalam bentuk dividen.
Tujuan dari pembagian saham adalah memberikan kepuasan pada para investor yang telah membeli saham perusahaan. Semakin besar deviden, maka semakin besar pula kekayaan yang dimiliki pemegang saham.
Perusahaan yang bisa membagi dividen dalam jumlah yang besar dan signifikan tentunya memiliki return of equity atau ROE yang besar. Namun ketika sebuah perusahaan menahan dividen, biasanya laba yang ditahan akan digunakan untuk pengembangan usaha atau melunasi yang tujuannya tentu membuat keuangan perusahaan semakin sehat. Jika ini terjadi, biasanya pemegang saham tidak mendapatkan pembagian deviden.
Jenis-jenis Deviden
Pembagian laba kepada para pemegang saham atau dividen ternyata ada jenis-jenisnya, lho. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda-beda.
Jenis-jenis deviden antara lain:
- Dividen tunai
- Dividen saham
- Dividen properti
- Dividen interim
- Dividen script
- Dividen likuidasi
Simak penjelasan dan materi dari masing-masing jenis deviden berikut ini, yuk!
1. Deviden Tunai
Deviden tunai atau kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai kepada para pemegang saham. Tentunya besaran deviden tunai yang dibagikan ini akan dikenakan pajak dari pemerintah setiap tahunnya yang dipotong langsung saat pembagian.
Setiap akun investor umumnya akan mendapatkan dividen tunai yang dibagikan perusahaan sebanyak 2 hingga 4 kali setiap tahunnya. Namun frekuensi pembagian deviden tunai ini tidak baku, tergantung dari performa masing-masing perusahaan.
2. Deviden saham
Deviden saham dibagikan pada investor dalam bentuk saham. Jadi ketika deviden saham dibagi, maka secara otomatis saham yang akan dimiliki oleh pemegang saham juga akan bertambah.
Meskipun demikian, dividen saham tidak berarti mengubah kapitalisasi pasar karena dilakukan dengan menambah jumlah saham yang diiringi dengan pengurangan nilai dari saham yang ada.
3. Deviden properti
Berbeda dengan jenis deviden sebelumnya, dividen properti dibagian dalam bentuk aset. Umumnya, deviden properti dibagikan jika perusahaan kekurangan kas. Namun, dividen ini kurang diminati oleh investor karena memiliki penghitungan yang cukup rumit.
4. Deviden Interim
Dividen interim merupakan dividen yang dibagikan kepada investor sebelum perusahaan melakukan pembukuan tahunan. Dividen ini biasanya dibagikan pada pertengahan tahun. Namun tidak menutup kemungkinan investor akan mendapatkan dividen final lagi di tahun yang sama.
Contoh deviden saham ini adalah pembagian saham interim yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2019. Pada waktu itu dia membagikan dividen final kepada pemegang saham pada bulan Juni 2019. Unilever juga membagikan dividen interim yang dibagikan pada Desember 2019.
5. Deviden Script
Dividen script kerap disebut sebagai dividen utang karena diterbitkan dalam bentuk surat utang ke para investor. Isinya menyatakan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, utang atau liabilitas perusahaan akan bertambah karena ada penerbitan utang baru dan pastinya utang ini juga berbunga.
6. Deviden Likuidasi
Dividen likuidasi merupakan dividen yang dibagikan ketika perusahaan bangkrut atau pailit. Nantinya modal perusahaan akan dibagikan ke investor akibat likuidasi. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki cadangan kas yang cukup.